
Klaim Kacamata Pakai BPJS, Lama! Mitos atau Fakta?
Rahma safira – Kabarnya yang namanya pemanfaatan fasilitas dari pemerintah itu birokrasinya panjang dan menimbulkan kesan ribet. Kebanyakan orang berpendapat seperti itu. Sehingga banyak dari mereka yang malah gak memanfaatkan fasilitas itu sama sekali.
BPJS yang merupakan program wajib dari pemerintah, menyediakan akses fasilitas kesehatan bagi para pesertanya. Salah satunya adalah dana bantuan kacamata bagi para penderita mata yang kurang normal.
Nah banyak nih yang pengen manfaatin fasilitas itu. Tapi ada juga yang harap-harap cemas. Pengen pakai fasilitas itu tapi males birokrasinya lama. Ribet. Apa iya begitu?
Pengalaman yang sudah-sudah
Sekarang aku mau bagikan beberapa pengalaman orang yang sudah pernah klaim kacamata lewat BPJS. Temasuk pengalaman aku sendiri. Berhubung ini memang program dari pemerintah, dan sebenarnya gak cuma dari pemerintah aja sih, setiap ketentuan pasti ada prosedurnya kan. Cuma, manakah prosedur yang lebih simpel? Dalam kasus klaim kacamata lewat BPJS ini beberapa orang ada yang mengalami agak ribet dan ada juga yang ternyata cepat.
Kalau pengalaman aku sendiri, waktu itu aku juga belum tau gimana caranya klaim kacamata lewat BPJS. Tapi setelah nanya sama mbah google, alhamdulillah dapet pencerahan tuh. Jadi, caranya kamu itu datang dulu ke faskes (fasilitas kesehatan) tingkat pertama kamu untuk minta surat rujukan periksa ke dokter spesialis mata. Lokasi dokter spesialis mata ini bisa jadi ada di rumah sakit atau di klinik mata, tergantung apa yang terdekat dari lokasimu.
Setelah dapat rujukan ke dokter spesialis mata, sebaiknya langsung digunakan. Karena jika ditunda-tunda dan kamu lupa, eh pas inget ternyata masa berlaku surat rujukan itu sudah habis. Kalau gitu, kamu jadi harus minta rujukan lagi deh ke faskes pertama. Jadi, lebih baik langsung ke dokter spesialis mata pas udah dapet surat rujukannya.
Pengalamanku untuk daftar ke dokter spesialis mata lewat BPJS, harus datang pagi-pagi banget. Karena ada kuota pendaftar per harinya. Waktu itu aku datang ke rumah sakit sekitar jam 6 pagi. Karena kalau kesiangan, nanti gak kebagian dan harus besok lagi. Pengalamanku di rumah sakit itu jam 8 saja kuota untuk peserta BPJS sudah habis. Nah setelah daftar kamu tunggu di dekat ruang dokternya untuk dipanggil.
Penantian Panjang
Setelah periksa ke dokter ketauan deh minus berapanya. Ternyata minusku nambah! T_T Tapi sayangnya gak langsung dikasih resep kacamata. Hiks. Dokternya bilang harus tunggu dulu dan dia ngasih obat. Dikasihlah aku tetes mata, yang sebenernya aku tau itu gak ngaruh-ngaruh banget buat nurunin minus. Cuma buat ngejernihin mata doang. Dan resep obat itu buat satu minggu. Terus katanya minggu depan periksa lagi ke sini. Hwaduh. Yasudahlah aku pulang lagi. Harus nunda dulu keinginan pakai kacamata yang baru padahal udah gak nyaman pakai kacamata yang lama.
Minggu depan aku datang lagi ke dokter itu. Ternyata masih inget beliau, dan barulah setelah itu aku dikasih resep kacamata. Tak lupa dokternya, aku juga dikasih obat yang kemarin lagi –‘ Langsung aku serahkan resep kacamata itu ke bagian yang mengatur untuk perizinan BPJSnya. Nah, petugasnya itu bilang nanti akan dihubungi via sms untuk pengambilan resep yang sudah disetujui BPJS. Setelah itu baru bisa ke optik untuk tebus kacamata pakai resep tersebut.
Yah. Ternyata gak bisa langsung juga. Ya sudah aku pulang. Nunggu sms dari Mbaknya lama bangeeet. Sampe udah seminggu lewat. Kok gak ada sms yang masuk ya. Masa iya sampe seminggu lewat gini. Aku juga lupa nanya lagi kira-kira butuh waktu berapa lama sampe nerima sms itu. Ya sudah akhirnya aku paksakan langsung datang ke sana aja untuk nanya lebih jelasnya. Saat sampai ke tempat pengurusan BPJS yang kemarin, petugasnya nyebut namaku dan bilang, “Oh kemarin ga masuk-masuk smsnya Mbak”. Pantesan sampai lebih dari seminggu aku nungguin hmmm. Setelah itu dia nunjukin pilihan optik yang bisa pakai BPJS. Aku pilihlah salah satu yang dekat rumah sakit itu.
Sampai di optik, ternyata optiknya memang sudah mengkategorikan frame mana saja yang bisa di-cover BPJS. Lengkap dengan kelas-kelas BPJS nya. Jadi yang mau tebus kacamata pakai BPJS, tinggal berdiri di depan rak yang sudah diberi tanda sesuai kelas BPJS masing-masing.
Untuk pembuatan kacamata sebenarnya gak lama, kalau pagi ngasih resep, sore bisa diambil. Tapi berhubung saat itu aku ngasih siang menjelang sore, jadi baru bisa diambil besok.
Untuk cover BPJS ini menurutku cukup membantu. Jika bisa meng-cover frame-nya, jadi uang yang ada bisa dialokasikan buat lensa yang kualitasnya lebih bagus. Lensa yang lebih bagus itu juga lebih nyaman dipakai. Selain antiradiasi, lensa yang bagus juga mudah dibersihkan, dan kalau ada uap bisa cepat hilang sendiri. Cocok buat yang suka berkendara nih.

Ternyata banyak yang lebih cepat
Ada lagi pengalaman yang lain. Pertamanya sama, ke faskes tingkat pertama dulu yaitu berupa puskesmas atau klinik. Setelah itu dapat rujukan ke RS tipe C spesialis mata. Pengalaman yang ini polinya buka jam 10 pagi. Langsung ketemu dokter jam 11 dan dikasih resep untuk lensa kacamata plus dapat obat juga. Berhubung pada saat itu ybs sedang sakit mata. Kemudian resep itu diminta ACC dulu ke BPJS center Rumah Sakit. Oleh pihak BPJS Rumah sakit diarahkan ke optik yang kerja sama dengan BPJS. Kalau ybs milih ke optik yang emang udah langganan, Optik Sarimbit (Pssstt ini optik yang sama tempat aku tebus kacamata).
Untuk waktu prosesnya dari faskes 1 ke rumah sakit itu hanya sehari. Dari rumah sakit ke optik langsung hari itu juga! Sedangkan untuk kacamatanya sudah bisa diambil lusa. Itu juga karena ybs minta kacamata antiradiasi dan lagi kosong. Kemungkinan kalau yang dia minta sedang tersedia di optik, bisa langsung jadi hari itu juga atau besoknya. Wah kalau ini sih super cepat ya. Bisa lebih cepat lagi kalau dari optiknya langsung jadi kacamata hari itu juga.
Ada lagi nih pengalaman yang terhitung sedang, gak lama banget kayak aku dan gak cepet banget juga. Dia ke faskes terus langsung ke Rumah Sakit. Dari rumah sakit langsung dapat resep kacamata. Saat ngasih ke optik, ternyata untuk bisa diambil harus nunggu sampai 2 pekan. Nah, kalau yang ini lama di optiknya.
Wah.. wah.. kayaknya aku aja nih yang lagi apes. Harus bolak-balik rumah sakit dulu baru bisa dapet resep kacamata.
Jadi ribet itu mitos atau fakta?
Walaupun memang dari beberapa cerita di atas, pengalamanku yang paling lama prosesnya, tapi aku cukup merasa kalau fasilitas ini membantu. Untuk birokrasi, waktu itu aku penasaran, jadi aku jajal, selama apa sih sampe dapat kacamata itu? Dan ternyata lumayan lama juga ribet sedikit hmm. Tapi gak apa-apalah. Aku jadi punya cerita yang beda dari teman-teman lain yang nebus kacamata. Ternyata mereka lebih beruntung kawan. Mereka lebih cepat dapat kacamatanya.

Jadi kalau kamu mau nebus kacamata pakai BPJS nih, saranku pilih rumah sakit yang pelayanannya cepat. Sebenarnya bisa saja aku pilih rumah sakit lain, cuma karena waktu itu nggak tau tahapannya bakal beda, jadi ya aku pilih yang terdekat saja. Selain itu pilih juga optik yang udah terpercaya dan cepat pelayanannya. Lebih baik lagi pilih yang banyak pilihan frame-nya. Bisa tanya-tanya dulu tuh sama tetangga siapa tau ada yang udah pernah kan, jadi kamu gak perlu trial error untuk milih rumah sakit yang bisa langsung ngasih resep kacamata dan milih optik yang juga cepat dan lengkap.
Kamu gimana? Udah cobain fasilitas ini? (ekheemm… Kalau yang matanya normal mah nggak yah)
Comments
Lumayan lah ya. Namanya hak kita, sayang juga kalau dilewatkan padahal perlu. Soal ribet gak ribet, kita gak punya pilihan. Untungnya masih bisa.
Ini kayaknya tergantung dengan pihak-pihak yang terlibat, ya, Teh. Soalnya pas itu ada teman yang membeli kacamata via bpjs di klinik A prosesnya tidak sama dengan teman lainnya yang beli kacamata di klinik B.
Tapi, memang ada yang cepat ada yang memang panjaang.
aku gak bisa pake laptop klo gak pake kacamata. jd drpd ribet ke bpjs, mending langsung beli sendiri. udah 3x gitu terus
Iya kemarin pas dirimu lama mungkin karena kesalahan teknis yaa SMS nggak sampai hihi..
Saya pernah buat kacamata dengan BPJS beberapa tahun lalu. Saat itu ditanggung 300rb untuk kelas 1, ya gak masalah sih, terbantu. Tapi sekarang ini baiknya naik lah ya, soalnya biaya bulanannya juga naik. 300rb itu malah bisa dipenuhi hanya dengan 2 bulan setoran, hehe