
Qasidah Ala Ya Allah Ya Robb
Rahma Safira – Ala ya Allah ya robbi ya alim bihaali, asa ba’dadz dzomaa baayaqo’ li syurba haalii
Ya Allah ya Tuhan kami, yang mengetahui keadaan kami. Semoga setelah kehausan, datang untukku minuman segar/ manis.
Badaa lii min ‘adziimil ‘athoo maa qod badaalii, wa husnudz-dzonni fiiman da’anii ro,sa maalii
Sudah jelas bagiku, pemberian besar yang tampak jelas, prasangka baikku kepada guru yang telah mengajakku, adalah modal utamaku.
Wa fii a’taabi baabin-nadaa haththot rihaalii, wa haanaa muntadhir fadli wahhabin-nawaalii
Berada di depan pintu gerbang anugerah, berhentinya kendaraanku. Ketahuilah! Aku menanti anugerah Tuhanku yang Maha pemberi.
Fayaa dzal juudi yaa robbi yaa maulal mawaalii, wa yaa mu’thil ‘athooyaa al-‘adziimaatil jizaalii
Wahai Dzat yang mempunyai kemurahan, wahai Tuhanku, Wahai Tuhan segalanya, Wahai Dzat yang memberi pemberian yang Agung-agung dan besar besar.
Adziqna barda ‘afwik wa ashlih kulla baali, wa jammilna wa yassir lanaa sublal-kamaali
Cicipkan kepada kami dinginnya ampunanMu. Perbaikilah semua hati-hati kami, indahkanlah kami, mudahkanlah kami menempuh jalan kesempurnaan.
Sudah jelas bagiku, pemberian besar yang tampak jelas, prasangka baikku kepada guru yang telah mengajakku, adalah modal utamaku.
_______________________________________________________________
Semoga buat kamu ini bisa menjadi healing (penyembuh) yang ampuh juga. Seperti halnya bagiku. Sebenarnya Qashidah ini sudah sering aku dengarkan sejak lama. Saat itu aku belum tahu benar apalagi sampai hapal artinya. Yaa saya mah bukan basis pesantren yang dapat dengan mudah tahu arti dari kata-kata bahasa arab yang indah ini. Jadi perlu usaha lebih jika ingin tahu artinya. Maka itulah yang aku lakukan.
Waktu itu memang lagi puncak-puncaknya sih ya (setidaknya dari sekian perasaan yang menghampiriku akhir-akhir kemarin). Aku butuh pengingat nih, butuh nasihat. Daripada ribet sana – sini minta nasihat sama orang (walau sebenarnya aku sering juga kayak gini. Nodong orang-orang buat minta nasihatnya), butuh waktu lama karena belum tentu orangnya lagi daring (online), akhirnya aku memilih dengar Qashidah ini dan baca artinya pelan-pelan.
Memang sudah ada chemistry sejak awal sama qashidah ini. Pokoknya pas Music Player sampai ke qashidah ini, beda lah rasanya. Eits, bukan berarti qashidah lain nggak bagus ya, tapi memang ada suatu kondisi dimana suatu qashidah lebih cocok untuk seseorang pada kondisi tertentu. Terbukti dalam beberapa hal atau situasi, ada qashidah tertentu yang disarankan untuk dibaca. Apa itu? Cari sendiri ya 😀 .
Dan sampailah aku pada kondisi dimana pas banget! Ini kepala sakit, sesak dada, mata perih, pikiran kemana-mana daaaan mati listrik. Ditambah lagi itu udah malem. Udah deh, duduk selonjoran, dengerin dan baca langsung qashidah ini plus artinya juga.
Bagian yang paling berpengaruh buat aku itu yang awal. Ala ya Allah ya Robb, ya ‘alim bihaali… Ya Allah Ya Tuhan kami, Yang mengetahui keadaan kami. Allah itu maha mengetahui, lebih mengetahui tentang kita dibandingkan diri kita sendiri.
Seketika itu, Alhamdulillah… rasanya lebih baik.
***
Buat kamu-kamu yang sedang bersedih hati, aku cuma ingin sampaikan. Jangan bersedih. Karena Allah juga melarang kita untuk bersedih. Bersedih hanya akan menghentikan putaran roda zaman, menghentikan langkah kita. Padahal kita harus terus bergerak maju, jangan diam. Ini perjalanan panjang.
*Reposting dari postingan sebelumnya di sini.
Comments
Komenku kok ilangg
Yang kemarin komen di blog satunya kali Gus 😅 bukan yang di sini.