cara peram alpukat yang tepat
Tips Tips

Ini Cara Praktis Peram Alpukat!

Rahma Safira – Kamu suka alpukat? Emang paling enak dibuat jus atau dibuat rujak alpukat. Dimakan langsung juga bisa. Eh, tapi kamu tau gak cara meram alpukat gimana?

Kegagalan Demi Kegagalan Memeram Alpukat

Pernah denger alpukat mentega? Yup, dia alpukat yang masuk kategori super. Serat sedikit, warna kuning menyala, kenyal dan tidak berair, daging tebal dan manis. Nah, jadi ceritanya aku kemarin beli alpukat mentega. Penasaran gitu mau nyobain. Ya aku bisa dibilang termasuk korban yang termakan iklan lah begitu. Gara-gara ada aja yang posting tentang alpukat dan itu hampir tiap hari muncul di timeline gitu. Jadinya kan penasaran yaaaaa.
Akhirnya aku penasaran dan beli deh. Terus pas udah pesen baru kepikiran. Eh, iya gimana cara peramnya ya.

Akhirnya mengacu pada petunjuk sang penjual. Bilangnya si 2-4 hari sampai empuk merata. Okeh aku percayalah. Entah mengapa aku juga gak mencari referensi lebih terkait peram alpukat ini. Percaya aja begitu. Nunggu 2-4 hari. Disimpan, didiamkan di tempat yg aman bersih dan kering.

Alpukat pertama. Aku buka karena udah 4 hari dan ngerasa dia udah lebih empuk dari sebelumya dan dari yang lainnya. Akhirnya karena itulah aku berani mengambil dan membelah dia. Terus pas udah dibuka, herannya dia itu masih keras banget. Bukannya empuk merata ini malah keras alot merata. Ya sudah -_- Mau coba dikerok juga gak kuat sendoknya. Ya karena dagingnya kenyal banget gitu. Hah… padahal itu alpukat yang ukurannya cukup gede. Kebayang dong daging yang kebuang 🙁 hiks sakit.

Udah tuh percobaan pertama gagal. Memang aku melupakan syarat yang kedua waktu itu, empuk merata. Karena sebenarnya yang pertama itu emang gak merata banget sih. Cuma karena takut kematengan gitu ya jadinya aku buka deh. Menurut si penjual kalau alpukat mentega itu enaknya gak terlalu lembek/ empuk. Ya sudah kalau udah dibuka gitu dia gak punya perlindungan lagi kan. Jadi cepat menghitam dan sudahlah tak ada harapan lagi.

Alpukat kedua. Udah empuk, eh busuk. Pengalaman kedua ternyata lebih menyakitkan saudara-saudara. Berhubung sudah tahu di pengalaman pertama, jadi kayak lebih hati-hati gitu loh. Tapi berhubung yang kedua ini menunjukan gejala yang tidak biasa, jadi segera aku buka.

Awal dia datang, diujungnya yang mengerucut itu ada sedikit blok hitam. Hari ini saat dicek ternyata hitamnya bertambah luas. Malah dipangkalnya ada seperti serabut-serabut putih. Wah, tanda –tanda gak baik nih. Berhubung dia udah empuk merata, bahkan jauh lebih empuk dari yang pertama, akhirnya aku buka juga. Ternyata dia membusuk. Yang membuat menyesal adalah bagian busuknya lebih banyak daripada yang masih kuning segar. Hampir saja mau aku langsung buang. Tapi rasanya kok sayang gitu. Jadi, ya sudahlah aku akhirnya ambil bagian-bagian yang masih bagus. Manis sih. Setidaknya bisa dinikmati, walau sedikit.

Alpukat ketiga. Bisa dibilang yang ketiga ini cukup sukses ya. cukup banyak daging yang bisa kunikmati dibandingkan 2 pengalaman sebelumnya. Tapi sayangnya alpukat ketiga ini ukuran paling kecil. Ternyata setelah dibuka dia juga mengandung serat lebih banyak dari pada 2 alpukat sebelumnya. Ya begitulah. Ini cukup Alhamdulillah sih. Tapi ada bagian pangkal yang sedikit masih kurang matang.

Alpukat keempat. Alpukat terakhir ini adalah alpukat dengan daging yang paling tebal. Ukuran besar. Daaan aku lebih berhati-hati agar gak salah lagi seperti sebelumnya. Tapiz eh ternyata oh ternyata… masih belum berhasil sempurna pemirsa. Jadi ceritanya dia udah empuk-empuk gitu. Wah ini kayanya mateng nih. Lagian udah hampir seminggu lebih juga. Masa iya belum mateng. Akhirnya dengan nyali dikuat-kuatkan aku buka juga tuh alpukat. Jreng jreng… dia mateng! Bawahnya doang tapi –“ bener-bener bawahnya doang. Udah naik ke samping-samping tuh masih kenyal, apalagi ke atas. Kalau yang mateng dia memang manis. Tapi kalau yang belum, dia kerasa banget rasa pohonnya gitu. Masih kenyal juga, jadi agak sulit diambil dagingnya. Yasudah wasalam.

Pilihan Cara Peram Alpukat

Jadi, kamu pernah peram alpukat?
Selamat bagi kamu yang berhasil. Tapi bagi kamu yang belum berhasil, ga usah berkecil hati. Memang memeram alpukat ini susah-susah gampang.
Dan aku termasuk yang gagal memeram alpukat. Haha.
Memang salahku waktu itu nggak cari referensi lebih banyak bagaimana caranya peram alpukat yang benar. Padahal ya harusnya nyari gitu. Tapi ini nggak. Yawes, tanggung sendiri deh akibatnya haha.

Nah jadi guys setelah aku cerita kegagalan-kegagalan ku tadi. Ini aku kasih tau kamu tips-tips gimana biar sukses memeram alpukat.

1. Cara agak ribet.

Saat kamu dapat alpukat yang belum matang, kamu potong di bagian pangkalnya. Sedikit aja ya. Lalu tutup dengan tisu. Biar gak lepas ke mana-mana, lapisi tisu dengan solatip bening. Setelah itu didiamkan. Eh, tau beda ujung dan pangkal kan ya? iya yang dimaksud pangkal itu tempat alpukat menempel ke ranting sebelumnya. Kalau ujung itu berarti lawannya dari pangkal. Haha udah ngerti lah ya.

2. Cara tradisional

Masukkan alpukat ke dalam beras. Cara ini merupakan cara umum yang dilakukan orang-orang di kampung (mungkin juga di kota). Heran juga kenapa teknik ini gak kepikiran sama aku kemarin. Padahal beras ada kan. Hm. Nah, itu lebih baik cari referensi lagi kalau ada sesuatu.

3. Cara gampang banget.

Nah kalau ini, dapet rekomendasi dari seseorang yang Endah (karena memang namanya Endah ya). Caranya itu tusuk alpukat pakai tusuk gigi. Satu tusukan aja cukup. Alpukat saat dilukai akan cepat matang secara merata. Tapi mungkin bekas tusukan akan agak sedikit menghitam ya.

Nah begitulah sekelumit kisah tentang alpukat. Bagi kamu yang suka alpukat baiknya tau juga nih cara meramnya gimana. Jangan sampai menyesal seperti saya. Hiks.

Kamu pernah pakai cara lain? Kasih tahu aku dong di kolom m

#inspirasiramadan #dirumahaja #flpsurabaya #BERSEMADI_HARIKE-5

Author

rahmasaf@rahmasafira.com
Hidup adalah anugerah. Kita hanya perlu terus berusaha, berproses dan yakin. Hasil sudah ranahnya Yang Maha Kuasa. Tapi kita sangat boleh berdoa. Jangan lupa kawal doa-doa itu dengan sholawat.

Bagaimana komentarmu? :)

%d bloggers like this: