
Sebaik-Baiknya Nasihat
Rahma Safira – Malam itu rasanya nyesek banget buat Rina. Pusing banget dia gara-gara peristiwa tadi siang. Duh aku butuh input nih, kata Rina dalam hati. Tiba-tiba dia teringat sesuatu.
“Oh, iya. Si Rahma kan suka banget mintain nasihat ke orang-orang ya. Dia juga suka nulis di buku khusus gitu. Aku pinjem bukunya, ah.” Rina beranjak ke Kamar Rahma. Dia cari-cari buku yang biasa Rahma pake buat nulis-nulis nasihat dari orang-orang. Rahma lagi keluar rumah sehabis magrib tadi. Katanya si mau ke tempat temennya dulu.
“Akhirnya ketemu. Aku pinjem dulu ya, Maaa,” kata Rina, bicara sendiri. Rahma kan belum pulang. Rina lanjut baca-baca buku itu di kamar Rahma.
Jangan menyerah, jangan berhenti, jangan putus asa. Sesungguhnya yang menciptakan kesulitan dalam hidup kita juga mampu menciptakan kekuatan untuk mengatasinya. (AA)
Di dalam cobaan dan musibah pasti terkandung banyak hikmah. Salah satu yang terpetning adalah menarik hamba ke depan pintu Allah dengan mengenakan baju penghambaan. (Al Imam Asy Syahid Muhammad Sa’id Ramadhan al Buthi)
Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang ditenun. (Imam Syafii)
Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu dan kematian di pelupuk matamu. (Imam Syafii)
Apabila engkau memiliki seorang sahabat yang membantumu dalam ketaatan kepada Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan. karena mendapatkan seorang sahabat yang baik adalah perkara yang sulit. sedangkan melepaskannya adalah perkara yang mudah. (Imam Syafii)
Huft.. untung aku temuin buku ini. Kayaknya aku juga harus sering-sering mintain nasihat ke orang deh biar bisa punya kumpulan nasihat kaya gini. Rina membatin.
“Assalamualaikuum,” Rahma datang. Sementara Rina masih asyik baca bukunya Rahma di kamar.
“Eh.. eh.. eh. Ngapain itu baca-baca buku aku gak bilang-bilang,” kata Rahma sambil berusaha ambil bukunya dari Rina.
“Yaaah.. Ntar dulu, Ma. Aku pinjem dong. Lagi butuh banyak masukan nih. Terus aku inget kamu yang suka nodong minta nasihat ke orang dan ditulisin. Jadi aku cari buku kamu deh,” kata Rina memelas.
“Ohh Gituuu. Kalau gitu mulai dari 15 menit cepe’ yak! Hhaha,” jawab Rahma sambil berlalu lalang.
Rina cemberut sambil dia tetep terusin baca bukunya Rahma.
Sebaik-Baiknya Nasihat Adalah Al-Quran.
Aku juga suka bertanya ke teman-temanku dan meminta nasihat mereka. Tiba-tiba aja gitu, sekalian niat silaturahmi kan. Aku suka tiba-tiba mengucapkan salam, menanyakan kabar. Kemudian setelah itu aku meminta nasihat mereka. Sayangnya mereka gak semuanya gampang memberi nasihat. Malah sering bertanya-tanya dan menyatakan diri kalau bukan ustadz/ ustadzah 😀 Padahal kita kan harus saling nasihat menasihati dalam kesabaran dan ketaatan. Di situ gak disebutkan kalau nasihat harus dari orang yang udah jadi ustadz kan. Setiap orang adalah da’i. Setiap orang memiliki kewajiban untuk mengingatkan saudaranya.
Dalam salah satu hadits riwayat Muslim, dikatakan bahwa kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya ada 6. Salah satunya adalah apabila dia meminta nasihat kepadamu maka berilah nasihat kepadanya.
Jadi aku lebih baik memposisikan diri aku sebagai yang bertanya lebih sering daripada aku yang diminta. Wkwkwk Setidaknya jika diminta, pustaka nasihatku jadi udah lebih banyak gitu. Haha
Kalau bertemu yang seperti itu biasanya aku tetep rayu-rayu akhirnya keluar juga kalimat-kalimat dari mereka. Kalau mereka yang udah tahu aku, biasanya akan lebih mudah ngasih nasihat tanpa harus aku cerita dulu apa yang aku hadapi. Walaupun begitu kadang tiba-tiba klop aja gitu antara apa yang disampaikan dan apa yang harusnya dijadikan contoh sesuai kondisi yang lagi aku hadapi.
Nah suatu waktu aku pernah nanya seseorang nih. Saat aku meminta nasihat kemudian beliau menjawab. Sebaik-baiknya nasihat adalah Al Quran. Deg! Aku jadi mikir iya juga ya. Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita. Semua masalah kita sebenarnya ada tuntunannya di Al-Qur’an. Cuma ya begitu. Seringkali memang manusia perlu diingatkan terus. Aku jadi merasa gimana ya. Jadi terpukul juga, ternyata seharusnya aku lebih mendekat ke Al-Qur’an. Kemudian dia jadi mengirimkan jawaban dari setiap pertanyaan aku itu dengan ayat-ayat Al-Quran. Baiklah.
Al – Qur’an adalah pedoman hidup kita. Bagaimana bisa caranya ia dijadikan pedoman? Bersyukur sekarang sudah ada terjemahannya. Jadi setidaknya bisa dibaca dulu terjemahnya. Tapi kalau menemukan yang tidak dimengerti maka jangan dipaksa mengerti. Karena Al-Qur’an itu luas, tidak sebatas terjemah. Maka layaknya memahami Al Quran dengan mempelajari juga tafsirnya.
Sebaik-Baik Nasihat Adalah Mengingat Mati.
Nah jadi yang mana nih yang paling baik?
Orang yang paling cerdas adalah orang yang mengingat mati. Mengapa bisa begitu? Tentu saja orang yang mengingat mati apa-apa yang dilakukan akan lebih baik daripada orang yang lalai. Jika ia ingat mati ia akan memperbaiki amalannya dan terus memperbaiki dirinya.
“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.” (HR. At-Tirmidzi)
Dengan mengingat mati, hati seseorang yang sebelumnya keras juga akan menjadi lembut.
Ali bin Abi Thalib r.a pernah berkata, “Sesungguhnya kematian itu terus mendekati kita dan dunia terus meninggalkan kita. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini di dunia ini adalah beramal dan tidak ada hisab. Sementara esok di akhirat adalah hisab dan tidak lagi bisa beramal.”
Mengenai mana yang lebih baik antara Al-Qur’an atau mengingat kematian. Kembali lagi pada diri kita, mana yang lebih banyak membuat diri kita terpacu untuk berubah jadi lebih baik? Itulah yang jadinya paling baik buat kita.
#inspirasiramadan #dirumahaja #flpsurabaya #BERSEMADI_HARIKE-11