
Puisi
Aku bermaksud menulis puisi
tapi saat pena di tangan dan kertas kosong telah dihamparkan
atau saat jari-jari telah siap di atas papan ketik pada kali yang lain
mendadak kata-kata hilang entah ke mana
memang jika untaian kata telah tersusun, seharusnya ia segera dituliskan
jika tidak, maka ia akan hilang
yang aku pertanyakan
mengapa saat wajahmu tertangkap pandangan mataku
rasanya aku mampu merampungkan puisi terindah
tapi saat engkau tak terdeteksi radar pikiranku
satu kalimat pun tak mampu aku selesaikan
apakah dirimu adalah pemilik puisi sesungguhnya?
jika bukan, mengapa hanya saat ada dirimu aku merasa bisa menciptakan puisi
sementara jika kau hilang
dalam sekejap kata-katapun ikut lenyap
Jakarta, Januari 2022