Cerpen dan Puisi

Puisi

Rahma Safira

Aku bermaksud menulis puisi

tapi saat pena di tangan dan kertas kosong telah dihamparkan

atau saat jari-jari telah siap di atas papan ketik pada kali yang lain

mendadak kata-kata hilang entah ke mana

memang jika untaian kata telah tersusun, seharusnya ia segera dituliskan

jika tidak, maka ia akan hilang

yang aku pertanyakan

mengapa saat wajahmu tertangkap pandangan mataku

rasanya aku mampu merampungkan puisi terindah

tapi saat engkau tak terdeteksi radar pikiranku

satu kalimat pun tak mampu aku selesaikan

apakah dirimu adalah pemilik puisi sesungguhnya?

jika bukan, mengapa hanya saat ada dirimu aku merasa bisa menciptakan puisi

sementara jika kau hilang

dalam sekejap kata-katapun ikut lenyap

Jakarta, Januari 2022

Author

rahmasaf@rahmasafira.com
Hidup adalah anugerah. Kita hanya perlu terus berusaha, berproses dan yakin. Hasil sudah ranahnya Yang Maha Kuasa. Tapi kita sangat boleh berdoa. Jangan lupa kawal doa-doa itu dengan sholawat.

Bagaimana komentarmu? :)

October 4th

October 5, 2021

%d bloggers like this: